ANALISIS ALUR DAN TOKOH UTAMA DALAM KOMIK CERMIN PUTIH KARYA FACHREZA OKTAVIO
PROPOSAL PENELITIAN
ALSUMAINITIA
0710014111005
JURUSAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2011
1. Latar Belakang Penelitian
Sastra adalah imajinasi seseorang yang merupakan bagian dari seni, kemudian diwujudkan dari pikiran yang disalurkan melalui bahasa, dan dipresentasikan dalam bentuk tulisan, gambar, musik, maupun melalui media lukisan. Menurut Taum (1997:13) Latar Belakang Penelitian
2. Sastra adalah imajinasi seseorang yang merupakan bagian dari seni, kemudian diwujudkan dari pikiran yang disalurkan melalui bahasa, dan dipresentasikan dalam bentuk tulisan, gambarsastra merupakan karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif dengan menggunakan bahasa-bahasa yang indah. Sastra itupun tebagi menjadi dua macam yaitu: prosa dan puisi. Prosa adalah karya satra yang tidak terikat, sedangkan puisi adalah satra yang terikat dengan kaidah-kaidah dan aturan-aturan tertentu.
Salah satu yang tergolongprosa itu adalah komik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, komik adalah cerita bergambar (dimajalah, surat kabar) ataupun berbentuk buku yang umumnya mudah dicerna dan lucu (KBBI, 2005:321). Bekangan ini komik telah merajalela di Indonesia, tetapi komik yang palin banyak beredar di Indonesia l dari adalah komik yang berasal dari negara Jepang yang di translet ke bahasa Indonesia. Komik yang berasal dari Indonesia sekarang sangat terbatas. Tetapi komik dari Indonesia ini tidak kalah bagusnya dengan komik dari Jepang.
Komik yang berjudul Cermin Putih ini merupakan komik yang berasal dari Indonesia. Komik yang menceritakan kisah boneka yang mengalami masalah-masalah ketika ia berubah menjadi manusia, dan di dalam satu buah komik itu memiliki lima buah kisah yang dilewati oleh satu tokoh. Jadi setelah penulis membaca komik ini,komik yang memiliki cerita yang berbeda dengan komik lain.Cermin Putih ini ditujukan bagi kalangan remaja, kerena lebih menonjolkan tentang kisah-kisah anak remaja yang dialami oleh seorang anak remaja untuk menghargai seseorang. Komik Cermin Putih ini ditulis oleh Fahreza Oktavio, dan merupakan komik yang diterbitkan pertama kali tahun 2010 oleh PT Gramedia, Jakarta.
Pada bagian pertama yang berjudul Boneka, mengisahkan boneka Teddy yang biasa di panggil oleh Alisa sang pemilik boneja tersebut. Boneka Teddy yang selalu setia mendengar curhat majikannya,selalu mendengarkan semua keluh kesah yang dirasakan sehari-hari oleh Alisa. Teddy bisa berbicara dengan boneka-boneka lain yang ada dalam kamar Alisa. Malam itu Alisa curhat seperti biasa kepada Teddy dalam kamarnya. Tiba-tiba ia mereka mendenagr suara letusan dari dapur. Alisa langsung menggendong Teddy dan lari-lari ke arah tembakan, ternyata Ayah dan ibu Alisa sudah mati ditembak perampok. Tidak lama kemudian perampok langsung mengarahkan pistolnya ke arah Alisa, dan Alisa pun mati ditangan perampok tersebun. Tinggallah boneka Teddy tanpa ada majikan yang selalu menemaninya setiap hari.
Kemudian pada bagian kedua yang berjudul Manusia, mengisahkan tentang Boneka Teddy yang bisa hidup seperti manusia. Teddy yang hanya sebuah boneka itu bingung dengan keadaannya yang sudah berubah menjadi seorang manusia, ia tidak tahu sedikitpun tentang prilaku manusia, kerena kebingungan tersebut, ia tidak tau harus pergi kemana. Di tengah jalan ia hampir di tabrak truk, dan untung ada yang menolong Teddy, akhirnya ia selamat dan tinggal di sebuah panti asuhan yang dikepalai oleh seorang nenek. Teddy bertemu dan akrab dengan Ujang salah satu orang yang tinggal di panti tersebut. Namun pada malamnya Ujang mengajak Teddy bermain di luar lingkungan panti asuhan. Lalu Teddy menyetujuinya, dan bermain di jalan bersama Ujang, dan teman-teman Ujang. Tidak lama kemudian segerombolan preman datang dan menghampiri Teddy dengan teman-temannya. Preman tersebut memegang Teddy dan temannya pun lari dan meninggalkan Teddy yang sedang dikepung oleh segerombolan preman tersebut.
Selanjutnya pada bagian ketiga yang berjudul Untuk Tahu Terang Kau Harus Tahu Gelap, mengisahkan tentang kepolosan Teddy, ia tidak tahu kalau apa yang dilakukannya saat itu adalah perbuatan salah. Dimana ia menjadi anggota perampok yang waktu itu menculik Teddy dan diperjakan sebagai pencuri barang-barang langka yang sudah dimuseumkan. Tetapi pada bagian ini ia dipanggil dengan nama C,P (cermin putih) kerena sekelompok perampok itu tahu kalau C,P bisa berubah bentuk. Dalam ketidak tahuan itu C,P selalu bertanya kepada teman satu kerjanya sebagai pencuri itu. Temannya tersebut selalu bohong dan mengatakan kalau pekerjaan yang ia lakoni sekarang tidak salah. Dengan polosnya boneka Teddy Bear itu percaya dengan kata-kata tersebut dan terus mencuri barang-barang yang dilindungi tersebut. Kadang-kadang C,P nekat membunuh korbannya yang menghalanggi misinya tersebut. C,P adalah boneka yang sangat menikmati keberadaanya menjadi seorang manusia. Tetapi ia menginginkan manusia yang memiliki kebebasan. Suatu ketika ia bertemu dengan batu akik yang kerena kekuatan batu tersebut bisa merubah ia dari boneka menjadi manusia. Sejak bertemu dengan batu tersebut, perlahan batu ajaib yang bisa bicara itu menjelaskan mana yang baik dan mana yang buruk. Akhirnya C,P sadar kalau mencuri dan membunuh itu adalah perbuatan yang salah dan sangat tidak manusiawi. Lalu C,P berubah wujud menjadi koordinator perampok tersebut dan dan mengambil batu akik yang dicuri oleh perampok tersebut ketika Alisa majikan Teddy di bunuh tiga bulan lalu. Setelah tahu mana yang baik dan yang salah C,P kabur dari kelompok tersebut dan membawa batu akik yang dimiliki oleh majikannya dulu.
Namun pada bagian keempat yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang mengisahkan tentang C,P bertemu dengan seorang nenek yang selalu mengajarinya untuk menghormati dan menghargai kebebasan seseorang dan selalu berbuat baik sesama manusia, serta selalu mensyukuri kalau hidup adalah sesuatu yang sangat berarti bagi kita semua, dan yang terakhir nenek mengajarkan tentang kita tidak boleh menyesali sesuatu yang telah terjadi. Harus berpikiran positif kepada semua orang agar hidup kita kedepannya hidup kita jauh lebih baik.
Terakhir pada bagian kelima yang berjudul Perspektif , mengisahkan tentang Teddy yang berubah menjadi ibu Koordinatornya yang meminpin dan mengatur strateginya dalam mencuri. Ia berubah wujud agar ia bisa merubah teman-temannya itu tidak mencuri lagi, dan bisa berbuat baik kepada semua orang. Ia mengajarkan pada temannya tentang semua ilmu yang ia dapat dari orang lain supaya temanya tersebut sadar kalau mencuri dan membunuh itu bukan sebuah kebebasan melainkan kekeliruan belaka. Tetapi temannya menolak ajaran tersebut dan tetap kukuh untuk membunuh dan mencuri. Kerena hal tersebut Teddy kesal dan langsung menembak kepala temannya tersebut dengan sepucuk pistol yang sering digunakan temannya itu untuk membunuh orang lain. Akhirnya semua perampok itu ia bunuh sekalian membalas dendam kerena dulu perampok tersebut membunuh Alisa. Setelah kejadian tersebut, Teddy mengembalikan semua barang-barang antik tersebut ke tempat dimana dulu ia ambil yaitu dimuseum.Semua orang bangga kerena barang-barang yang dilindungi negara tersebut semuanya telah kembali seperti dulu. Setelah tujuan Teddy tercapai, maka Teddy yang merupakan sebuah boneka tersebut kembali berubah wujud ke wujud aslinya yaitu berubah menjadi boneka Teddy Bear yang lucu dan selalu berada dekat dengan batu akik ajaib.
Dari kelima kisah yang dilewati oleh tokoh tersebut, penulis ingin meneliti alur yang ada dalam cerita Cermin Putih. Menurut Stanton (1965:14) Alur adalah cerita yangberisi urutan kejadian, namun kejadian itu dihubungkan secara sebab akibat. Alur tersebut merupakn peristiwa yang penyajiannya mencapai efek emosional dari aksi tokoh baik secara verbal maupun non verbal. Pada komik Cermin Putih ini merupakan komik terbitan pertama kali tahun 2010 ini. Tetapi walaupun edisi pertama, komik ini mengisahkan tentang kisah tokoh yang memiliki lima bagian cerita dalam satu buah komik, yang mana tiap-taip bagian memiliki certa yang berbeda-beda yang harus dilewati oleh seoarang tokoh. Hal inilah yang membuat penulis memmilih Cermin Putih tersebut.
3. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan penulis angkat adalah:
1 Bagaimana alur Cermin Putih dari tiap-tiap cerita yang berbeda?
2 Bagaimana tokoh utama tiap-tiap cerita dalam memecahkan masalah mereka masing-masing pada Cermin Putih?
4. Tujuan Penelitian
Bertolak dari rumusan masalah yang penulis temukan di atas, maka penulis menentukan tujuan penelitian yaitu:
1 Untuk mendeskripsikan alur pada masing-masing cerita dalam Cermin Putih serta cara tiap-tiap tokoh dalam memecahkan masalah mereka masing-masing.
2 Untuk mendeskripsikan tokoh utama dalam menyelesaikan masalah-masalah percintaan dalam Cermin Putih.
5. Manfaat Penelitian
Penulis berharap agar penelitian ini bermanfaat bagi pembaca agar menambah pengetahuan pembaca tentang alur dan tokoh utama dalam cerita Cermin Putih dalam menyelesaikan masalah masing-masing tokoh utama yang ada dalam Cermin Putih.
6. Tinjauan Pustaka
Sepanjang pengetahuan penulis, belum ada yang meneliti tentang alur dan tokoh dalam komik Cermin Putih ini. Oleh kerena itu penulis mengangkat Cermin Putih tersebut.
7. Kajian Teori
Pada kajian teori ini, penulis menggunakan teori analisis strutural yang bertujuan untuk memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama menghasilkan kemenyeluruhan.
Analisis struktural karya sastra dapat dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendeskripsikan fungsi dan hubungan antar unsur fiksi yang bersangkutan yaitu bagaimana peristiwa-peristiwa, plot, tokoh dan penokn penokohan, latar, sudut pandang (Nurgiyantoro, 2005:37). Namun tidak semua unsur di atas yang akan penulis angkat. Penulis hanya mengangkat alur dan tokoh utama saja yang ada dalam komik Cermin Putih ini sesuai dengan keperluan penelitian.
Plot atau alur menurut Forster (1970(1927:93) adalah peristiwa-peristiwa cerita yang mempunyai penekanan pada adanya hubungan kausalitas. Tahap plot yang dikemukakan Richard Summers (dalam Nurgiyantoro, 2005:199) dimana tahapan plot ada lima bagian yaitu:
1 Tahap penyituasian (tahap situation) adalah tahap yang berisi pelukisan dan pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita. Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita.
2 Tahap pemunculan konflik (tahap generating circum stences)
adalah masalah-masalah yang menyulut terjadinya konflik dan dikembangkan menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya
adalah masalah-masalah yang menyulut terjadinya konflik dan dikembangkan menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya
3 Tahap peningkatan konflik (rising action) adalah konflik yang dimunculkan pada tahap sebelum sebelumnya makin berkembang dan dikembangkan kadar identirtasnya sehingga inti cerita semakin mencekam dan menegangkan.
4 Tahap klimaks (tahap climax)
adalah konflik yang pertentangan terjadi, yang diakui atau ketimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak. Klimak sebuah cerita yang akan dialami tokoh utama yang berperan sebagai pelaku dan penderita terjadinya konflik utama.
5. Tahap penyelesaian (tahap denoument)
adalah konflik yang mencapai klimak diberi penyelesaian, ketegangan dikendorkan.
Pada umunya tokoh utama adalah hal penting yang dimiliki oleh karya fiksi, kerena tokoh utama itu adalah tokoh yang diutamakan penceritaanya, selain itu juga merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan baik bagi pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian (Nurgiyantoro, 2005:177) kerena tokoh utama paling banyak diceritakan dan selalu berhubangan dengan tokoh-tokoh lain, ia sangat menentukan perkembangan plot secara keseluruhan , tokoh utama selalu hadir sebagai pelaku atau yang dikenai kajadin dan konflik penting yang mempengaruhi perkembangan plot teresbut.
8. Metodologi Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut (Narbuko dan Achmadi, 2007:44) metode deskriptif adalah penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data, menganalisis dan menginterpretasi.
9. Sumber Data
Sumber data yang penulis temukan untuk menunjang penelitian ini adalah sumber data tulis dan lisan. Sumber data tulis dalam penelitian ini diambil dari komik Cermin Putih yang berjumlah 202 halaman dan penerbitnya Fachreza tahun 2010, dan buku-buku yang membahas tentang unsur instrinsik yaitu tentang tokoh utama, alur.
10. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi. Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen, penelitian yang dilakukan melalui yang bersangkutan dengan masalah yang akan diteliti.
11.Teknik Analisis Data
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah (1) membaca dan memahami komik Cermin Putih secara keseluruhan, (2) mencatat dan menandai data yang berhubungan dengan data yang penulis teliti, (3) mengelompokkan data yang telah ditemui untuk diteliti,(4) mengidentifikasi alur yang terdapat pada komik Cermin Putih dan tokoh Teddy dalam menyelesaikan semua masalahnya,(5) setelah itu menganalisis alur yang terdapat dalam komik Cermin Putih dan tokoh Teddy dalam menyelesaikan masalahnya.
12.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian terdiri dari empat bab. Bab 1 merupakan pengantar yang membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kajian teori, metode penelitian, sumber data, teknik penelitian pengumpulan data, teknik analisis data, sistematika penulisan. Bab II membahas tentang alur Cermin Putih dari setiap kisah yang berbeda. Bab III membahas tentang tokoh Teddy dalam memecahkan masalah pada komik Cermin Putih. Bab IV penutup yang berisi kesimpulan.
1 13. Daftar Pustaka
Depertemen Pendidikan Nasional.2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University.
Oktavio, Fahreza.2010. Cermin Putih. Jakarta: PT Gramedia
Narbuko dan Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta.: PT Bumi Aksara
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar